Istimewa MTN.com -Terkait protes sejumlah korban banjir yang tidak masuk daftar penerima bantuan, berbuntut pada penundaan penyerahan. ...
Istimewa |
MTN.com-Terkait protes sejumlah korban banjir yang tidak masuk daftar penerima bantuan, berbuntut pada penundaan penyerahan. Demikian disampaikan K John Wungow Kepala Tanggap Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut.
"Ada yang protes tidak masuk, maka diambil kebijakan didata lagi yang belum masuk. Kalau sudah baru akan disalurkan," kata dia mewakili Kepala BPBD Noldy Liow.
Lanjut Wungow, data yang perlu dirampungkan di kategori bantuan rehabilitasi rumah, sedangkan bantuan untuk pembangunan kembali rumah di Pandu sudah rampung yakni sebanyak 2.122 unit.
Sebelumnya Kepala BPBD Sulut menyatakan, pekan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan menyerahkan Rp 202,2 miliar untuk korban banjir.
Bantuan itu akan diserahkan simbolis ke Gubernur, kemudian disalurkan ke rekening masyarakat korban bencana. Untuk pembangunan kembali rumah rusak akan diberikan masing-masing Rp 40 juta. Sementara untuk tanah hibah untuk bangunan rumah sudah siap di Pandu, Mapanget. (*/tm)
"Ada yang protes tidak masuk, maka diambil kebijakan didata lagi yang belum masuk. Kalau sudah baru akan disalurkan," kata dia mewakili Kepala BPBD Noldy Liow.
Lanjut Wungow, data yang perlu dirampungkan di kategori bantuan rehabilitasi rumah, sedangkan bantuan untuk pembangunan kembali rumah di Pandu sudah rampung yakni sebanyak 2.122 unit.
Sebelumnya Kepala BPBD Sulut menyatakan, pekan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan menyerahkan Rp 202,2 miliar untuk korban banjir.
Bantuan itu akan diserahkan simbolis ke Gubernur, kemudian disalurkan ke rekening masyarakat korban bencana. Untuk pembangunan kembali rumah rusak akan diberikan masing-masing Rp 40 juta. Sementara untuk tanah hibah untuk bangunan rumah sudah siap di Pandu, Mapanget. (*/tm)