Wilson Sihure/ist Boltim, Manadotopnews.com - Meski berjalan terpincang-pincang, Wilson Sihure (58) saat melakukan aktifitas di perke...
Wilson Sihure/ist |
Boltim, Manadotopnews.com - Meski berjalan terpincang-pincang, Wilson Sihure (58) saat melakukan aktifitas di perkebunan kelapa Desa Dodap pantai, Kecamatan Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), tidak putus asa.
Lelaki asal Sitaro ini rela bekerja di perkebunan kelapa, karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun Kaki kanannya cacat, namun tak membuat Wilson menyerah dalam berusaha.
"Kaki saya cacat sejak umur 11 tahun, sekarang sudah 58 tahun. Hampir 47 tahun berkerja terpincang-pincang," katanya saat bersua dengan Manadotopnews.com Kamis (27/7).
Dikatakannya, sejak cacat hinga sekarang tak ada bantuan pemerintah yang dirasakan.
"Saya bukan berharap pada bantuan pemerintah, akan tetapi sebaiknya penyalurannya dilihat dulu, mana yang lebih membutukan," ucapnya.
Menurutnya, untuk membiayai kehidupan keluarga, bekerja secara serabutan. Malam di laut, siang kerja kelapa.
"Saya dibantu istri untuk bekerja diperkebunan kelapa. Kadang-kadang menangis kalau lihat istri yang naik kelapa, saya dibawah memungut kelapa," ujar Wilson.
Program desa dan dinas sosial Kabupaten Boltim kata Wilson, tak sekalipun dirasakan baik bantuan beras miskin, katinting untuk di laut, mesin paras dan lainnya.
Senada dengannya Withan Badoa (60), cacat karena terbakar kedua tangannya mengatakan, memang sampai hari belum menerima bantuan.
"Saya mengalami cacat sekitar lima tahun lalu, sampai detik ini, tak mendapat perhatian dari pemerintah," ujar Withan.
Untuk menyambung hidup lanjut Dia, ia berusaha kerja dengan memakai tangan sebelah kanan untuk bekerja.
Sangadi (Kepala Desa) Dodap Pantai Frangki Manoi Berujar, memang tahap 1 ada bantuan yang akan diberikan kepada warga.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada kelompok tani, nelayan dan tukang bangunan.
"Kami akan berikan 10 unit katinting kepada nelayan, 10 unit mesin paras pada petani serta 6 unit mesin tukang," Kata Manoi.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk warga cacat sudah dilakukan pendataan, kemudian telah dimasukan ke Dinas Sosial. Jumlah warga cacat 6 orang sedangkan miskin 47 kepala keluarga.
"Maka selama ini sifat kami sebagai pemerintah desa, hanya menunggu, dari pihak dinas sosial," tambahnya.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi dan Sosial Nurtini Modeong mengatakan, warga yang cacat akan segera ditindak lanjuti, dengan dimasukan dalam anggaran 2018.
Nantinya bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan. Harusnya data warga yang cacat diketahui oleh pihak pemerintah desa, kemudian dilaporkan, agar diverifikasi.
"Jadi kepada warga silakan melapor ke dinas sosial dengan datang langsung ke kantor. Persyaratannya cukup foto copi KTP, KK dan Foto fisik," terang Modeong. (Matt/Rey)