Pedagang Kaki Lima/Ist Sangihe, PilarSulut.com -Dalam Menghadapi Bulan Ramadhan maupun Idul Fitri mendatang, Pemkab Sangihe akan mengge...
Pedagang Kaki Lima/Ist |
Sangihe, PilarSulut.com-Dalam Menghadapi Bulan Ramadhan maupun Idul Fitri mendatang, Pemkab Sangihe akan menggelar Operasi Pasar Murah (OPM). Kegiatan ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga dan menjaga pasokan barang tetap terkendali. Demikian hal ini dikatakan Kabag Ekonomi Setdakab Sangihe, Drs Djony Damalang, akhir pekan lalu.
"OPM merupakan agenda rutin untuk membantu masyarakat, khususnya yang beragama Muslim, agar bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dalam merayakan ibadah puasa dan Lebaran nanti," katanya.
Damalang menegaskan, melalui OPM ini pemerintah akan melakukan intervensi terhadap aktifitas jual beli di pasar, guna mengontrol stok dan harga. Pasalnya, intervensi seperti itu diperlukan demi mencegah upaya sepihak dari pedagang dalam mengatur harga.
Dilanjutkan mantan Komisioner KPUD Sangihe ini, dalam OPM nanti pemerintah daerah akan bekerjasama dengan pihak ketiga, yakni distributor, selaku penyedia produk yang akan dijual.
"Yang diutamakan tentu produk sembako maupun bahak bakar minyak," sebutnya.
Sementara, untuk lokasi dan besaran harga produk yang akan dijual, menurutnya masih akan dibicarakan dalam rapat koordinasi nanti. Dimana, pembicaraan juga akan membahas soal upaya pemerintah dalam melakukan penindakan terhadap para pedagang 'nakal', yang dengan sengaja menimbun produk untuk memicu kelangkaan.
"Karena itu, kami juga mengingatkan jangan sampai ada pedagang yang sengaja menyebabkan kelangkaan produk. Sebab, kami akan menindak tegas untuk hal seperti itu. Kami tidak main-main dengan ini, jadi jangan coba-coba," pungkasnya (*/hm)
"OPM merupakan agenda rutin untuk membantu masyarakat, khususnya yang beragama Muslim, agar bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dalam merayakan ibadah puasa dan Lebaran nanti," katanya.
Damalang menegaskan, melalui OPM ini pemerintah akan melakukan intervensi terhadap aktifitas jual beli di pasar, guna mengontrol stok dan harga. Pasalnya, intervensi seperti itu diperlukan demi mencegah upaya sepihak dari pedagang dalam mengatur harga.
Dilanjutkan mantan Komisioner KPUD Sangihe ini, dalam OPM nanti pemerintah daerah akan bekerjasama dengan pihak ketiga, yakni distributor, selaku penyedia produk yang akan dijual.
"Yang diutamakan tentu produk sembako maupun bahak bakar minyak," sebutnya.
Sementara, untuk lokasi dan besaran harga produk yang akan dijual, menurutnya masih akan dibicarakan dalam rapat koordinasi nanti. Dimana, pembicaraan juga akan membahas soal upaya pemerintah dalam melakukan penindakan terhadap para pedagang 'nakal', yang dengan sengaja menimbun produk untuk memicu kelangkaan.
"Karena itu, kami juga mengingatkan jangan sampai ada pedagang yang sengaja menyebabkan kelangkaan produk. Sebab, kami akan menindak tegas untuk hal seperti itu. Kami tidak main-main dengan ini, jadi jangan coba-coba," pungkasnya (*/hm)