Suasana Dialog Publik Jarod Bersama Disnaker, BPJS dan Afamart Sulut/mtn Manadotopnews.com - Mengambil tema ”Potensi Masalah dan Solus...
Suasana Dialog Publik Jarod Bersama Disnaker, BPJS dan Afamart Sulut/mtn |
Manadotopnews.com - Mengambil tema ”Potensi Masalah dan Solusi Ketenagakerjaan di Sulawesi Utara”, Pengurus Jurnalis Online Manado (JAROD) kambali melakukan kerja sama dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Sulut, Alfa Mart dan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulut, untuk melakukan Dialog Publik bertempat di Dolphin Donuts, Sabtu (14/11/2015) berlangsung sukses.
Adapun sebagai pembicara dalam kegiatan jarod kali ini, dari pihak Alfa Mart Muhammad Syafi’i, selaku koordinator Humas Alfa Mart di Sulawesi Utara, Supartoyo, SH, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulawesi Utara, dan Syamsul Rizal, dari BPJS Sulawesi Utara, kemudia moderatir Fernando Adam, Pemred media online Barometersulut.com.
”Soal ketenagakerjaan di Sulut, jika ada masalah selalu kita sikapi sesuai regulasi yang ada. Memang paradigma baru pelayanan khusus dibidang Ketenagakerjaan adalah dengan memperpendek pengurusan pelayanan, namun tetap juga memperhatikan kelayakan surat atau syarat yang ditetapkan, untuk kemudian diterbitkan surat izin. Kita juga patut berbangga di Sulut ini penetapan UMP relatif tinggi, yakni Rp 2.400.000, dan masuk kategoris ke empat di seluruh Indonesia. Kemudian paradigma pemerataan UMP oleh pemerintah saat ini akan dilakukan,” ujar Supartoyo.
Lanjut birokrat senior ini memaparkan perlunya media mempublikasikan 3 hal yang tengah diperjuangkan Pejabat Gubernur Sulut, DR Soni Sumarsono saat ini, diantaranya; 1. Gerakan sulut menanam, 2. Gerakan bersih kuwaya, dan 3. Gerkan Sulut berkarya. Sementara itu, menurut Syamsul masih cukup banyak pemilik usaha (pengusaha) belum memiliki kesadaran terkait pentingnya mendaftarkan karyawannya ke BPJS.
”Masih sekitar 500-an perusahaan di Sulawesi Utara yang belum mendaftarkan karyawannya untuk mendaftar dalam jaminan ketenagakerjaan di BPJS. Kami terus melakukan upaya agar para pengusaha yang kebal dan tidak mematuhi aturan ini bisa menaati aturan yang ditetapkan pemerintah, jika diurus semuanya maka sudah pasti para karyawan hingga hari tuanya terjamin di BPJS,” ucap Rizal.
Begitupun yang disampaikan pihak Alfa Mart yang menyebutkan bahwa pihaknya memprioritaskan masyarakat lokal dalam hal perekrutan karyawan. Tak hanya itu, Muhammad yang juga pernah menjadi wartawan ini meminta pers untuk ikut sama-sama menjaga iklim investasi di Sulut agar tetap aman.
”Kami sudah memiliki sekitar 900-an karyawan se-Sulut, dan secara keseluruhan untuk proses merekrut karyawan kami selalu mengedepankan putra daerah (pribumi), hal ini dimaksudkan agar proses pemberdayaan atau upaya untuk membuka lapangan kerja juga kami lakukan. Alfa Mart selalu mendorong pembangunan di semua daerah, dan kami merasa perlu mengajak dan bersama rekan-rekan wartawan untuk menjaga iklim usaha di daerah ini agar tetap kondusif,” tutur Muhammad. (Shaker)
Adapun sebagai pembicara dalam kegiatan jarod kali ini, dari pihak Alfa Mart Muhammad Syafi’i, selaku koordinator Humas Alfa Mart di Sulawesi Utara, Supartoyo, SH, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulawesi Utara, dan Syamsul Rizal, dari BPJS Sulawesi Utara, kemudia moderatir Fernando Adam, Pemred media online Barometersulut.com.
”Soal ketenagakerjaan di Sulut, jika ada masalah selalu kita sikapi sesuai regulasi yang ada. Memang paradigma baru pelayanan khusus dibidang Ketenagakerjaan adalah dengan memperpendek pengurusan pelayanan, namun tetap juga memperhatikan kelayakan surat atau syarat yang ditetapkan, untuk kemudian diterbitkan surat izin. Kita juga patut berbangga di Sulut ini penetapan UMP relatif tinggi, yakni Rp 2.400.000, dan masuk kategoris ke empat di seluruh Indonesia. Kemudian paradigma pemerataan UMP oleh pemerintah saat ini akan dilakukan,” ujar Supartoyo.
Lanjut birokrat senior ini memaparkan perlunya media mempublikasikan 3 hal yang tengah diperjuangkan Pejabat Gubernur Sulut, DR Soni Sumarsono saat ini, diantaranya; 1. Gerakan sulut menanam, 2. Gerakan bersih kuwaya, dan 3. Gerkan Sulut berkarya. Sementara itu, menurut Syamsul masih cukup banyak pemilik usaha (pengusaha) belum memiliki kesadaran terkait pentingnya mendaftarkan karyawannya ke BPJS.
”Masih sekitar 500-an perusahaan di Sulawesi Utara yang belum mendaftarkan karyawannya untuk mendaftar dalam jaminan ketenagakerjaan di BPJS. Kami terus melakukan upaya agar para pengusaha yang kebal dan tidak mematuhi aturan ini bisa menaati aturan yang ditetapkan pemerintah, jika diurus semuanya maka sudah pasti para karyawan hingga hari tuanya terjamin di BPJS,” ucap Rizal.
Begitupun yang disampaikan pihak Alfa Mart yang menyebutkan bahwa pihaknya memprioritaskan masyarakat lokal dalam hal perekrutan karyawan. Tak hanya itu, Muhammad yang juga pernah menjadi wartawan ini meminta pers untuk ikut sama-sama menjaga iklim investasi di Sulut agar tetap aman.
”Kami sudah memiliki sekitar 900-an karyawan se-Sulut, dan secara keseluruhan untuk proses merekrut karyawan kami selalu mengedepankan putra daerah (pribumi), hal ini dimaksudkan agar proses pemberdayaan atau upaya untuk membuka lapangan kerja juga kami lakukan. Alfa Mart selalu mendorong pembangunan di semua daerah, dan kami merasa perlu mengajak dan bersama rekan-rekan wartawan untuk menjaga iklim usaha di daerah ini agar tetap kondusif,” tutur Muhammad. (Shaker)