Nampak para pemuda karang taruna saat mengangkut sampah untuk dibakar/ist Tutuyan, Manadotopnews.com - Guna meminimalisir sampah yang ...
Nampak para pemuda karang taruna saat mengangkut sampah untuk dibakar/ist |
Tutuyan, Manadotopnews.com - Guna meminimalisir sampah yang semakin membludak, Pemuda Karang Taruna Panebulan Tutuyan Dua, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melakukan kegiatan Inovasi Baru dengan gerakan pengumpulan sampah pada Minggu, (7/01).
Terpantau media ini mereka melakukan pengumpulan sampah secara swadaya dengan memanfaatkan fasilitas kendaraan Dum Truck milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boltim.
Kepala DLH Rusmin Mokoagow melalui Kepala Bidang Lingungan Hidup Olivia Mamonto mengatakan, ini mereka lakukan karena di Boltim belum memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga karang taruna ini membantu warga yang kesulitan mengenai sampah.
"Untuk mengangkut sampah mereka rela mengelilingi kampung Tutuyan Dua, mengumpulkan dan langsung mengangkut sampah ke tempat yang sudah mereka siapkan," jelas Olivia Mamonto.
Menurutnya, meskipun sistem masih darurat, namun ini salah satu upaya membantu masyarakat supaya terhindar dari resiko sampah.
"Sistem pembakaran manual seperti ini sebenarnya tidak layak, tapi dalam keadaan darurat dengan dilakukannya penjagaan ketat dan jauh dari pemukiman penduduk masih bisa dilakukan. Mereka tinggalkan posisi api sampai sudah padam. Karena hanya dengan kondisi darurat seperti itu mereka upayakan," papar Olivia.
Kata dia, giat seperti ini sudah lama mereka lakukan hampir berjalan dua tahun yang lalu, bahkan saat itu mereka hanya menggunakan kendaraan open cup hasil pinjaman dari warga sekitar.
"Salut dan kagum terhadap pemuda yang memiliki inovasi-inovasi baru seperti ini, apa yang mereka lakukan saat ini belum pernah di lakukan oleh pemuda lain di Daerah Boltim ini. Kiranya dengan adanya gebrakan dari Pemuda Desa Tutuyan Dua ini bisa menjadi contoh bagi pemuda lain dalam hal membantu warga yang kesulitan terhadap sampah," kata Mamonto.
"Kegiatan yang mereka lakukan ini tidak di bayar atau pun di gaji ini merupakan swadaya dari mereka sendiri. Inovasi ini lahir dari ketulusan hati dan mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kebersihan, kenyamanan dan kesejukan lingkungan di sekitar," ucap wanita yang berparas cantik ini sembari berharap kedepan kelompok Karang Taruna Panebulan Desa Tutuyan Dua, bisa menjadi rekan kerja DLH terutama bisa menjadi beberap Pilot Project dari kegiatan DLH ke depan.
(matt rey)